Langsung ke konten utama

Belajar METAPHOR

Saat masih duduk di bangku sekolah, aku yakin kalian diajarkan mengenai majas metafora. Apa kalian masih ingat apa itu majas metafora??? Oke, menurut wikipedia, majas metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Sebuah tulisan, gambar, icon, maupun interactive
graphics dapat mewakili sesuatu yang mempunyai arti lain pada kenyataannya atau dengan kata lain yang menurut wikipedia adalah sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Dalam belajar metafora sebenarnya tidak ada yang salah atau pun benar karena pandangan orang terhadap sesuatu pasti berbeda-beda. Hanya saja untuk beberapa hal kita perlu membuat simple karena terkadang orang tidak perlu harus berpikir untuk mencermati dan mengerti maksud dari metafora tersebut. Sebagai contoh adalah gambar yang mengartikan perbedaan antara toilet "men" dan "women". Mari kita lihat!!
Adakah yang salah dari gambar di atas? Tidak bukan? Nah, gambar tersebut mudah dimengerti dan dipahami untuk membedakan antara toilet "men" dan "women", tetapi modifikasi gambar "man" di atas terkadang membuat kita tertawa dan sebagai "man" sepertinya merasa tersindir, "Nggak segitunya juga kaliii...". Boleh-boleh saja memakai gambar di atas, tetapi perhatikanlah lingkungan dimana gambar tersebut akan dipasang, tidak cocok untuk anak-anak.

Bagaimana dengan kedua?? Apakah mudah dimengerti?? Saya rasa "iya", jadi gambar tersebut sah-sah saja dan tidak menimbulkan unsur pornografi.
Lalu bagaimana dengan gambar yang ini?? Komentarku : "kasihan banget Angelina Jolie cuma jadi model toilet..." Mungkin gambar tersebut untuk daerah di sekitar gedung bioskop. Tidak salah, hanya saja apa harus sebegitunya untuk menggambarkan perbedaan "men" dan "women"?
Simple dan mudah dipahami. Kreatif, tidak menimbulkan unsur pornografi, dan selain itu juga sangat mudah untuk membedakan.
Menurutku gambar dan juga warna kurang memberi kesan bahwa keduanya berbeda. Namun karena terdapat tulisan "MEN" dan "WOMEN" itulah yang menurutku membuat gambar di atas sangat jelas untuk dimengerti.
Lalu bagaimana dengan gambar berikutnya tersebut?? Adakah sebuah sindiran? Yah, begitulaahh...
Sangat jelas bila kita melihatnya dari jauh. Warna dan tingkah lakunya pun sudah sangat mencerminkan perbedaan keduanya, tetapi apakah menurut kalian itu sopan dan pas?? Tentu setiap orang mempunyai penilaian dan cara pandang yang berbeda, jadi tergantung kita dari sisi mana melihatnya.
Cukup jelas, elegan, dan sopan :)
Gambar di atas sangat cocok menggambarkan ekspresi orang yang ingin ke kamar mandi, kakinya seperti menahan sesuatu dan bibirnya menggambarkan sudah sangat ingin pergi ke kamar mandi. Mudah dimengerti, simple, dan lucu. Cocok untuk dipasang di SD atau pun lingkungan anak-anak.
Apa yang kalian pikirkan?? Apakah kalian memikirkan bahwa toilet "MEN" dan "WOMEN" jadi satu??? Ternyata tidak. Gambar tersebut menggambarkan bahwa jika ingin menuju ke toilet, kalian cukup mengikuti arah anak panah tersebut.
Nah, gambar terakhir sebagai penutup adalah gambar di atas. Bagaimana? Lucu kan? Apakah mudah dimengerti dan sopan? Jawabannya, "YA!". Gambar tersebut cocok dipasang untuk lingkungan anak-anak.

Komentar

  1. Gambar yang pertama,bisa menjadi contoh yang buruk yah untuk ank2..
    @_@
    kayaknya lebih cocok dipasang di tempat2 orang2 dewasa,kayak klub malam atau apalah.

    saya suka gambar yang terakhir :D

    BalasHapus
  2. wew,,gambarnya unik!hihi
    cuman ane lupa arti majas metaforanya!

    BalasHapus
  3. @uchank : iya, kurang pas, bisa memberi pembelajaran yg kurang baik bagi anak2..mksh komentarnya :)

    @arev : silahkan dibuka kembali catatan bahasa indonesia SMP..terima kasih komentarnya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Denting Piano untuk Grandma Bersama Jyoti

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Proyek Menulis Letters of Happiness: Share your happiness with The Bay Bali & Get discovered! Pirates Bay Bali Bebek Bengil http://www.thebaybali.com/ Waktu yang kini menjawab cerita cinta. Semua berlalu dan pergi dari tempatnya bersemayam selama lebih dari empat tahun. Kali ini aku merasakan yang orang katakan bahwa dunia tidak adil. Aku menangis bukan karena aku memerlukannya lebih, bukan karena aku mau dia kembali padaku, tetapi karena akhirnya aku menyadari bahwa kini aku terpaksa harus mempelajari cara melepaskannya pergi.        Jonas mengajakku kencan makan malam romantis. Aku berdandan secantik mungkin. Siapa yang tak ingin kelihatan sempurna di malam yang diimpikan semua gadis yang akan bertemu kekasih pujaannya. Aku ingin dia merasa bangga mempunyai aku sebagai kekasihnya.         Dia membukakan pintu mobil, menggandengku dan memintaku d...

Marahan sama pacar???

Dalam menjalani sebuah hubungan, tak selalu semulus yang kita bayangkan. Awalnya ni ya sama-sama manis, sama-sama sayaaangggg banget. Tapi kalau udah saling kenal malah tak jarang saling ribut marahan yang karena cemburu lah, telat jemput, salah komunikasi, salah paham, atau mungkin juga karena si dia nggak seperhatian ketika di awal kalian jadian. Hmm... Sebenarnya semua itu wajar, teman... Malah ada yang bilang kalau pacaran nggak marahan itu bagai sayur kurang garam. Wauuww... Iya juga siihh... Aku mengalaminya, tapi ketika marahan, rasanya nggak enaaakk banget. Sumpah deh! Mau gini salah, mau gitu salah, mau gini nggak enak, mau makan nggak enak, kepikiran dia terus (mewek-mewek ala bombay India gitu deehh...). Tapi sebenarnya semua bisa dibicarakan baik-baik. Jangan langsung marah atau pun sedih nangis-nangis kalau si dia lagi nggak sesuai dengan mau kita. Misalnya kita lagi pengin jalan bareng, si dia nggak bisa, jangan langsung ngambek ya teman. Mungkin si dia juga lagi sibuk a...

Nilai Psikologis dan Filosofi Nama Anak

          Memberi nama anak terkadang menjadi hal yang membingungkan bagi beberapa orangtua. Bukan karena sulit, tetapi ingin memberi identitas terbaik bagi anak mereka yang dapat dipakai seumur hidup. Terbaik di sini dapat berarti luas. Oleh karena itu diperlukan pemikiran matang-matang yang dapat mencerminkan harapan orangtua kepada anak dalam pemilihan nama.     “Nama adalah doa”, begitulah kata pepatah yang sudah sering kita dengar. Banyak orangtua memberi nama anak mereka berdasarkan saran dari orangtua, mengambil dari nama idola, meniru nama tokoh-tokoh dunia yang berpengaruh, atau mencari nama anak yang paling unik dan modern.       Jenis kelamin, budaya, kepercayaan, profesi orangtua, bulan lahir, kombinasi nama ayah dan ibu, juga lingkungan adalah beberapa contoh latar belakang memberi nama anak. “Anakku namanya Melodi, nih!”, contoh nama anak dengan orangtua yang berprofesi sebagai musisi. “Kalau anak temanku namany...