Langsung ke konten utama

Nilai Psikologis dan Filosofi Nama Anak

    
    Memberi nama anak terkadang menjadi hal yang membingungkan bagi beberapa orangtua. Bukan karena sulit, tetapi ingin memberi identitas terbaik bagi anak mereka yang dapat dipakai seumur hidup. Terbaik di sini dapat berarti luas. Oleh karena itu diperlukan pemikiran matang-matang yang dapat mencerminkan harapan orangtua kepada anak dalam pemilihan nama.

    “Nama adalah doa”, begitulah kata pepatah yang sudah sering kita dengar. Banyak orangtua memberi nama anak mereka berdasarkan saran dari orangtua, mengambil dari nama idola, meniru nama tokoh-tokoh dunia yang berpengaruh, atau mencari nama anak yang paling unik dan modern. 

    Jenis kelamin, budaya, kepercayaan, profesi orangtua, bulan lahir, kombinasi nama ayah dan ibu, juga lingkungan adalah beberapa contoh latar belakang memberi nama anak. “Anakku namanya Melodi, nih!”, contoh nama anak dengan orangtua yang berprofesi sebagai musisi. “Kalau anak temanku namanya Medik, soalnya orangtuanya dokter gitu!”, kata yang lain dan masih banyak lagi contoh nama berdasar profesi orangtua. 

    Perlu diingat bahwa tidak ada yang salah dalam penamaan anak, semua kembali lagi pada kesepakatan masing-masing orangtua. Tetapi nama mengandung nilai psikologis dan filosofi yang dapat menentukan masa depan juga kepribadian anak. 

Beberapa pertimbangan dalam memilih nama anak, antara lain : 

1. Nama adalah harapan. Sebaiknya memilih nama yang mengandung arti baik bagi masa depan anak. 

2. Sebaiknya tidak hanya terdiri dari satu kata, paling tidak ada first dan last name. Hal ini sebagai pertimbangan ketika mengurus paspor maupun visa. 

3. Hindari pemberian nama yang terlalu panjang sebagai pertimbangan ketika mengisi formulir dan kesalahan penulisan nama. 

4. Pertimbangkan juga panggilan nama anak, sehingga tidak menimbulkan kesan tidak sopan atau memalukan. 

5. Pertimbangkan keunikan nama supaya tidak menimbulkan kesan “sulit” dalam ejaan atau penulisan nama. 

6. Komitmen bersama antara ayah dan ibu sehingga tidak menimbulkan kekecewaan salah satu pihak di masa yang akan datang. 


    Inspirasi pemberian nama anak bisa berasal dari mana saja. Di masa sekarang sudah tidak lagi menjadi hal yang sulit karena kita dapat menjumpai banyak buku nama anak yang lengkap dengan artinya juga lebih mudah lagi karena ada akses internet yang sangat tidak terbatas. Contohnya sebagai orang Jawa, kita bisa mencari nama anak dari Bahasa Sansekerta. “Mahameru”, memiliki arti untuk menggambarkan kekuatan gunung tertinggi di Jawa atau “Aksa” yang berarti anak laki-laki berwajah cerah (Bahasa Jawa). 

    Secara pribadi saya dan suami menamai anak kami “Rykanya Ionian Kristanto”. “Ry”, merupakan singkatan dari Risky yang adalah nama akhir saya (ibu) dan juga dapat berarti rejeki. “Kanya” diambil dari judul lagu Dewa Budjana “Queen Kanya” yang merupakan Ratu yang pernah memimpin Bali (dikenal dengan panggilan Ratu Perawan Klungkung). Kami mengambil nama Kanya karena suami sangat mengidolakan Dewa Budjana dan berharap putri kami menjadi perempuan yang berjiwa tangguh dan pemberani seperti Ratu Kanya, yang kelak bisa jadi pemimpin. “Ionian” diambil dari istilah musik yang berarti modus pertama dalam teori musik karena suami berprofesi sebagai musisi. Ionian menjadi penanda bahwa dia adalah putri pertama kami. Sedangkan “Kristanto” sendiri adalah nama akhir suami. Sehingga secara keseluruhan, nama anak kami memiliki arti : putri pertama rejeki dari Tuhan yang kelak menjadi pribadi muda yang tangguh, pemberani dan menjadi pemimpin di keluarga Kristanto. 

    Beberapa orang yang mengetahui nama anak kami berkomentar bahwa namanya cukup filosofis. Hal ini ternyata terpengaruh dari masa kecil saya ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Pernah suatu ketika salah satu guru menanyakan arti nama kami masing-masing, teman-teman banyak yang tidak mengetahui arti nama mereka, bahkan hampir semua tidak mengerti maksud atau arti nama mereka. Saat itu saya bisa menjawab dan semua terheran-heran kalau nama saya memiliki arti yang bagus. Kebetulan orangtua pernah mengungkapkan alasan pemberian nama tersebut sebelumnya, sehingga saya bisa menjawab. 

    Selesai pembelajaran, guru tersebut memberikan pekerjaan rumah untuk mengartikan nama kami masing-masing. Pada pertemuan selanjutnya, semua bisa menjawab dan ternyata maknanya cukup unik. Kemudian saya secara tidak sadar menghubungkan arti tersebut dengan kepribadian, wajah, dan bakat dari masing-masing teman saya. Dari situ saya menyadari bahwa pemberian nama yang tepat dapat menjadikan harapan atau doa orangtua menjadi kenyataan dan betapa pentingnya arti dari sebuah nama. 

    Pemilihan nama menjadi tantangan bagi orangtua karena dipercaya bisa mempengaruhi pilihan hidup seseorang. Orangtua zaman dahulu lebih memilih nama yang singkat supaya lebih cepat berbaur di lingkungannya dan lebih mudah dihafalkan, tetapi orangtua modern zaman sekarang menganggap bahwa nama yang biasa akan menjadikan masa depan anak mereka menjadi biasa pula. Sehingga orangtua sekarang cenderung memberi nama yang unik, supaya di masa yang akan datang anak mereka menjadi yang terbaik dan seperti yang diharapkan. 

    Terlepas dari semua aturan dan bagus tidaknya pemberian nama, semua sah-sah saja. Tetapi perlu bijak dan tepat dalam memberi nama supaya kita sebagai orangtua turut memberikan doa yang terbaik bagi anak di masa yang akan datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Jogja Selalu Berbudaya

Memanjakan para pengolah obyek tiga dimensi dalam medium dua dimensi di atas canvas . Bagi kubisme , romantisme dan penganut aliran lain, Parangtritis, Malioboro, pasar Beringharjo, Kantor Pos, Senisono,    Ngasem juga Vredeburg adalah surga eksplorasi imajinasi mereka. Sama halnya dengan para fotografer , engraver , penulis, orang-orang di dunia perfilman, bahkan pembuat lirik lagu. Seni, bentuk  bangunan, pakaian adat, kesamaan bahasa, ruang politik dan keberagaman agama adalah unsur budaya yang dimiliki masyarakat kota pelajar untuk mewujudkan Daerah Istimewa Yogyakarta di Pulau Jawa. Pertumbuhan perekonomian Yogyakarta atau Jogja yang meliputi sektor pariwisata, investasi, industri, koperasi dan Unit Kerja Menengah, perikanan dan kelautan, pertanian, serta kehutanan dan perkebunan diharapkan seimbang dengan kebudayaan supaya seolah-olah hidup, tidak hambar dan kelestarian budaya tetap terjaga. Bahkan kebudayaan mempunyai peranan penting sebagai sarana untuk men...

Marahan sama pacar???

Dalam menjalani sebuah hubungan, tak selalu semulus yang kita bayangkan. Awalnya ni ya sama-sama manis, sama-sama sayaaangggg banget. Tapi kalau udah saling kenal malah tak jarang saling ribut marahan yang karena cemburu lah, telat jemput, salah komunikasi, salah paham, atau mungkin juga karena si dia nggak seperhatian ketika di awal kalian jadian. Hmm... Sebenarnya semua itu wajar, teman... Malah ada yang bilang kalau pacaran nggak marahan itu bagai sayur kurang garam. Wauuww... Iya juga siihh... Aku mengalaminya, tapi ketika marahan, rasanya nggak enaaakk banget. Sumpah deh! Mau gini salah, mau gitu salah, mau gini nggak enak, mau makan nggak enak, kepikiran dia terus (mewek-mewek ala bombay India gitu deehh...). Tapi sebenarnya semua bisa dibicarakan baik-baik. Jangan langsung marah atau pun sedih nangis-nangis kalau si dia lagi nggak sesuai dengan mau kita. Misalnya kita lagi pengin jalan bareng, si dia nggak bisa, jangan langsung ngambek ya teman. Mungkin si dia juga lagi sibuk a...

Agnes Monica Pecahkan Grand Pacific Yogyakarta 23 Maret 2013

Nggak nyangka banget bisa nonton konser Agnes Monica di Yogya. Cukup dengan penampilan sederhana paduan tanktop hitam dan celana merah, Agnes Monica tetap memukau dan pecahkan Sabtu malam di Hall Grand Pacific, Yogyakarta. Penonton mulai gelisah ketika sudah lewat dari jam 8 malam karena acara belum juga dimulai. Namun ribuan penonton histeris ketika  MC kondang asal Yogyakarta, Gepenk KK, dan Erix Soekamti berperan sebagai pilot penerbangan, dan Alia berperan sebagai pramugari membacakan tata tertib selama konser sebagai simulasi pramugari di atas pesawat sebelum penerbangan. "AGNEEEEESSSSSS....... AGNEEEESSSSS.........!!!!!!!" mereka meneriakan namanya sambil mengangkat lampu konser berhuruf A.