Langsung ke konten utama

ke kali sore-sore...

131210
Sebenarnya waktu itu masih dalam masa-masa ujian akhir semester, tapi seperti orang yang kalah sebelum bertanding, kita pun nggak belajar tapi malah muter-muter naik motor. Kita dengan empat personil (Aku, Ratna, Ayu dan Retty) awalnya cuma makan di burjo "Laris" depan kampus, trus mampir ke toko "Dewi" nyari Magnum, tapi ternyata nggak ada.
Tiba-tiba terlintas pengin muter-muter. Ya udah, kita pun ke jalan raya dan terus mengikuti setiap gang yang ada. Karena nggak tahu mau kemana dan masih enggan pulang, kita pun melewati daerah selokan mataram dan kita turun ke sungai yang cukup bersih.

Tapi jalan masuk ke sananya kita tidak melewati jalan yang wajar, sehingga cukup meyulitkan..berbatu dan cukup terjal...
Kita pun nekat turun dan bagaikan anak kecil yang sedang diajak piknik..senang sekali..tempatnya pun cukup indah pemandangannya juga bersih..
Namun sayang, kaki Ratna mencium knalpot motor Retty..
Namun tak menghalangi kita untuk tetap berfoto-foto ria apalagi temanku Ayu yang sangat amat narsis... Karena ingin mendapatkan latar belakang dan pose menarik, tangan Retty pun juga sempat berdarah terkena serpihan kaca..
Namun tak apa, kita tetap bernarsis-narsis riaa...
Kiri ke kanan... Ayu, Ratna, Retty.. Dimana sayaa???? Tentu saja, yang fotoin mereka...
Dan banyak foto narsis lain sebenarnya...
Ups!Nggak kerasa udah makin sore.. Besok sebenarnya UAS PBO!! PBO??? Apaan tuuuu???? Pemrograman Berorientasi Obyek.. Hmm, ya ya yaaa... Kalau anda mahasiswa TI tentu tidak asing dengan istilah itu..
Sebuah momok bagaikan mata pelajaran matematika bagi beberapa orang, dan kita malah jalan-jalan...
Kepikiran sih.. Tapi belum berniat pulang..
Kita pun melanjutkan perjalanan dan minum semacam milkshake di pinggir jalan.. Baru dari situ kita pulang dan rasa lelah menggelayuti..
Mau buka buku PBO rasanya sudah tidak kuat...
Akhirnya kita memilih tidur...hahahaha......
Dan bagaimana hasilnya???? Hmmm...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Denting Piano untuk Grandma Bersama Jyoti

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Proyek Menulis Letters of Happiness: Share your happiness with The Bay Bali & Get discovered! Pirates Bay Bali Bebek Bengil http://www.thebaybali.com/ Waktu yang kini menjawab cerita cinta. Semua berlalu dan pergi dari tempatnya bersemayam selama lebih dari empat tahun. Kali ini aku merasakan yang orang katakan bahwa dunia tidak adil. Aku menangis bukan karena aku memerlukannya lebih, bukan karena aku mau dia kembali padaku, tetapi karena akhirnya aku menyadari bahwa kini aku terpaksa harus mempelajari cara melepaskannya pergi.        Jonas mengajakku kencan makan malam romantis. Aku berdandan secantik mungkin. Siapa yang tak ingin kelihatan sempurna di malam yang diimpikan semua gadis yang akan bertemu kekasih pujaannya. Aku ingin dia merasa bangga mempunyai aku sebagai kekasihnya.         Dia membukakan pintu mobil, menggandengku dan memintaku d...

Marahan sama pacar???

Dalam menjalani sebuah hubungan, tak selalu semulus yang kita bayangkan. Awalnya ni ya sama-sama manis, sama-sama sayaaangggg banget. Tapi kalau udah saling kenal malah tak jarang saling ribut marahan yang karena cemburu lah, telat jemput, salah komunikasi, salah paham, atau mungkin juga karena si dia nggak seperhatian ketika di awal kalian jadian. Hmm... Sebenarnya semua itu wajar, teman... Malah ada yang bilang kalau pacaran nggak marahan itu bagai sayur kurang garam. Wauuww... Iya juga siihh... Aku mengalaminya, tapi ketika marahan, rasanya nggak enaaakk banget. Sumpah deh! Mau gini salah, mau gitu salah, mau gini nggak enak, mau makan nggak enak, kepikiran dia terus (mewek-mewek ala bombay India gitu deehh...). Tapi sebenarnya semua bisa dibicarakan baik-baik. Jangan langsung marah atau pun sedih nangis-nangis kalau si dia lagi nggak sesuai dengan mau kita. Misalnya kita lagi pengin jalan bareng, si dia nggak bisa, jangan langsung ngambek ya teman. Mungkin si dia juga lagi sibuk a...

Nilai Psikologis dan Filosofi Nama Anak

          Memberi nama anak terkadang menjadi hal yang membingungkan bagi beberapa orangtua. Bukan karena sulit, tetapi ingin memberi identitas terbaik bagi anak mereka yang dapat dipakai seumur hidup. Terbaik di sini dapat berarti luas. Oleh karena itu diperlukan pemikiran matang-matang yang dapat mencerminkan harapan orangtua kepada anak dalam pemilihan nama.     “Nama adalah doa”, begitulah kata pepatah yang sudah sering kita dengar. Banyak orangtua memberi nama anak mereka berdasarkan saran dari orangtua, mengambil dari nama idola, meniru nama tokoh-tokoh dunia yang berpengaruh, atau mencari nama anak yang paling unik dan modern.       Jenis kelamin, budaya, kepercayaan, profesi orangtua, bulan lahir, kombinasi nama ayah dan ibu, juga lingkungan adalah beberapa contoh latar belakang memberi nama anak. “Anakku namanya Melodi, nih!”, contoh nama anak dengan orangtua yang berprofesi sebagai musisi. “Kalau anak temanku namany...