IP lhoo yaa.. bukan "IPEEHHH...Siniiii.....!!!!"
IP atau Indeks Prestasi adalah nilai rata rata dari seluruh matakuliah yang telah diambil oleh mahasiswa. Indeks prestasi dibedakan antara Indeks Prestasi Semester (IPS), yaitu nilai rata-rata dari satu semester, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yaitu nilai rata-rata dari seluruh matakuliah yang pernah diambil. Untuk menghitung IPS digunakan seluruh nilai pada semester yang bersangkutan sedangkan untuk menghitung IPK digunakan (hanya) nilai tertinggi dari setiap matakuliah yang pernah diambil. Secara formal, begitulah pengertian IP.
"Berapa IP-nya?" Pertanyaan yang berada difrekuensi antara penting dan nggak penting. Penting karena bisa berguna untuk melamar pekerjaan (banyak yang masih menggunakan syarat IPK diatas bla bla blaa...), tapi nggak penting kalau hanya digunakan sombong-sombongan dan kekeran semata (padahal belum tentu didapat dari usahanya sendiri).
"Kalian itu mengejar IP atau ilmu?" Pertanyaan beberapa dosen itu cukup menyakitkan. Sebenarnya dua-duanya dikejar pak, ilmu dapet apalagi kalai IP juga tinggi, sangat bermanfaat untuk melamar *sekali lagi. Kalau hanya mengejar IP, yaaa... Bisa lah diterima dengan gampang dimana-mana, tapi kalau tidak bisa mempertanggungjawabkan IP sendiri juga malu-maluin. Sebenarnya serba bisa, tapi waktu kuliah malas-malasan, bolos, nggak ikut ujian, IP jeblok, yaaa sama ajaa... Cukup selaras saja, makanya semuanya akan menjadi mudah!
"Wah, dosennya pelit, bla bla bla dan bla bla bla masa' cuma dikasih C... Universitas sebelah aja gampang banget dapat A-nya." Membandingkan antara IP perguruan tinggi sendiri dengan yang lain. Sebaiknya jangan, yang penting bukan IP, tapi sebanyak apa ilmu yang didapat. *disini IP menjadi kurang penting
"IP-nya berapa? Tinggi ya? Kuliah di sana sihh..." Aduuhhh...Orang ini sama sekali tidak menghargai kerjakeras orang lain, patut didoakan supaya lekas sadar. Mentang-mentang nggak terkenal, kalau dapet IP tinggi itu sesuatu yang wajar, dianggap masih dibawah orang-orang yang kuliah ditempat-tempat ternama. Semangat! Nggak perlu ngubris orang macam itu. Tunjukan kita semua bisa lebih sukses dari mereka yang dipandang.
"Kenapa nanya-nanya IP? IP-mu lebih tinggi itu wajar, IP-ku kan cuma 2,..." Menyakitkan bila kita sekedar nanya IP tapi dianggap merendahkan karena IP kita lebih baik dari dia. *disini kadang males bahas-bahas IP
"Ah, kecil kok...." padahal kita tahu IP-nya diatas 3,5. Di sini kita mulai mikir, entah dia merendah karena tidak ingin dianggap wah atau kurang bersyukur. Kurang bersyukur dalam arti banyak yang tidak mendapat sebaik dia, tapi dia menganggap 3,5 itu nilai yang kecil. Sebaiknya berpikir positif dan menghargai orang lain untuk menanggapi jawaban seperti itu.
"Zaman nenek dulu, IP nggak sebagus itu, 2 aja udah bersyukur, sekarang dapetin IP kok kaya'nya gampang" Contoh orangtua yang tidak mengharga anak muda zaman sekarang. Padahal kita tahu sekolah sekarang (apalagi nyarikerja) lebih susah. Tanpa les, hasil bisa jadi kurang maksimal. Tanpa begadang, bisa jadi laporan tertunda. Haha.
Cuma tulisan iseng aja sih, jangan dianggap serius. Menghargai orang itu sangat penting, karena tidak semua orang tinggi belajar dari mereka yang lebih tinggi, tapi bisa jadi mereka belajar dari orang di bawah mereka. Sama-sama memberi tanggapan, berilah tanggapan yang bagus supaya mereka bisa lebih maju. Sukses selalu semuanya... Terima kasih sudah membaca =)
IP atau Indeks Prestasi adalah nilai rata rata dari seluruh matakuliah yang telah diambil oleh mahasiswa. Indeks prestasi dibedakan antara Indeks Prestasi Semester (IPS), yaitu nilai rata-rata dari satu semester, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yaitu nilai rata-rata dari seluruh matakuliah yang pernah diambil. Untuk menghitung IPS digunakan seluruh nilai pada semester yang bersangkutan sedangkan untuk menghitung IPK digunakan (hanya) nilai tertinggi dari setiap matakuliah yang pernah diambil. Secara formal, begitulah pengertian IP.
"Berapa IP-nya?" Pertanyaan yang berada difrekuensi antara penting dan nggak penting. Penting karena bisa berguna untuk melamar pekerjaan (banyak yang masih menggunakan syarat IPK diatas bla bla blaa...), tapi nggak penting kalau hanya digunakan sombong-sombongan dan kekeran semata (padahal belum tentu didapat dari usahanya sendiri).
"Kalian itu mengejar IP atau ilmu?" Pertanyaan beberapa dosen itu cukup menyakitkan. Sebenarnya dua-duanya dikejar pak, ilmu dapet apalagi kalai IP juga tinggi, sangat bermanfaat untuk melamar *sekali lagi. Kalau hanya mengejar IP, yaaa... Bisa lah diterima dengan gampang dimana-mana, tapi kalau tidak bisa mempertanggungjawabkan IP sendiri juga malu-maluin. Sebenarnya serba bisa, tapi waktu kuliah malas-malasan, bolos, nggak ikut ujian, IP jeblok, yaaa sama ajaa... Cukup selaras saja, makanya semuanya akan menjadi mudah!
"Wah, dosennya pelit, bla bla bla dan bla bla bla masa' cuma dikasih C... Universitas sebelah aja gampang banget dapat A-nya." Membandingkan antara IP perguruan tinggi sendiri dengan yang lain. Sebaiknya jangan, yang penting bukan IP, tapi sebanyak apa ilmu yang didapat. *disini IP menjadi kurang penting
"IP-nya berapa? Tinggi ya? Kuliah di sana sihh..." Aduuhhh...Orang ini sama sekali tidak menghargai kerjakeras orang lain, patut didoakan supaya lekas sadar. Mentang-mentang nggak terkenal, kalau dapet IP tinggi itu sesuatu yang wajar, dianggap masih dibawah orang-orang yang kuliah ditempat-tempat ternama. Semangat! Nggak perlu ngubris orang macam itu. Tunjukan kita semua bisa lebih sukses dari mereka yang dipandang.
"Kenapa nanya-nanya IP? IP-mu lebih tinggi itu wajar, IP-ku kan cuma 2,..." Menyakitkan bila kita sekedar nanya IP tapi dianggap merendahkan karena IP kita lebih baik dari dia. *disini kadang males bahas-bahas IP
"Ah, kecil kok...." padahal kita tahu IP-nya diatas 3,5. Di sini kita mulai mikir, entah dia merendah karena tidak ingin dianggap wah atau kurang bersyukur. Kurang bersyukur dalam arti banyak yang tidak mendapat sebaik dia, tapi dia menganggap 3,5 itu nilai yang kecil. Sebaiknya berpikir positif dan menghargai orang lain untuk menanggapi jawaban seperti itu.
"Zaman nenek dulu, IP nggak sebagus itu, 2 aja udah bersyukur, sekarang dapetin IP kok kaya'nya gampang" Contoh orangtua yang tidak mengharga anak muda zaman sekarang. Padahal kita tahu sekolah sekarang (apalagi nyarikerja) lebih susah. Tanpa les, hasil bisa jadi kurang maksimal. Tanpa begadang, bisa jadi laporan tertunda. Haha.
Cuma tulisan iseng aja sih, jangan dianggap serius. Menghargai orang itu sangat penting, karena tidak semua orang tinggi belajar dari mereka yang lebih tinggi, tapi bisa jadi mereka belajar dari orang di bawah mereka. Sama-sama memberi tanggapan, berilah tanggapan yang bagus supaya mereka bisa lebih maju. Sukses selalu semuanya... Terima kasih sudah membaca =)
Setuju banget sama postingan ini. :)
BalasHapusTerima kasih =)
BalasHapussuka sama tulisannya :)
BalasHapusyang dikhawatirkan apabila IP tdk bisa dipertanggungjawabkan,,hadee,,
good luck Astri :)
@Eta : Yupz!Makasiihh =)
BalasHapusBagi anda yang suka tantangan games poker dan domino,
BalasHapusmari bergabung bersama kami di club36bet.com Agen Penyedia jasa akun Games Online,Sabung Ayam,
Live Casino,Poker dan Domino,Slot Game,Judi Bola,agen togel,Uang Asli 100% tanpa bot.
hanya dengan Minimal Deposit Rp.25.000,dan Penarikan Minimal Rp.50.000, anda dapat bermain
seluruh games dalam 1 Akun,club36bet.com situs berkumpul para master dan newbie
semua permainan judi Batu Goncang,agen togel, Sabung Ayam,Game Slot,Live Casino,Poker dan Games online Kartu
Mari bergabung dan Rasakan sensasi bermain bersama club36bet.com
agen togel judi online semua permainan uang asli ter baik dan terlengkap
Situs Resmi Kami:
club36bet.com
*Untuk info lebih lanjut silakan hubungi kami hanya di :
BBM: D8C8DB2F
Whatsapp: +6282246921168
Line: club36bet
WeChat: CLUB36BET
*Support bank Kami :
- [ CIMB ]
- [ BCA ]
- [ MANDIRI ]
- [ BNI ]
- [ DANAMON ]
- [ BRI ]
Rasakan Sensasi Kemenangan Serta Bonus~Bonus Kejutan Lainnya.