Langsung ke konten utama

Three Days in Solo

Whoa!! Bukannya gimana-gimana, tapi sejak seminggu yang lalu ni lepi virusan. Oleh karena itu, aku jadi males banget deket-deket sama lepi, males online juga. Tapi kok rasanya sayang, udah ngisi modem sebulan, tapi cuma nganggur. Haha, dasar nggak mau rugi.
Oiya, setelah berasa lumutan di rumah, 3 hari kemarin tepatnya Senin(18Juli2011) - Rabu(20Juli2011) aku akhirnya merasakan liburan bareng temen-temen. Sebelumnya tepat tanggal 14 Juli 2011, aku niatan main berdua sama Risma setelah aku merasa hari-hariku buruk. Tapi ku sempatin mampir ke rumah Mikun buat ngembaliin kaset-kasetnya yang pernah ku pinjam. Dia pun ikut dan kita jalan bareng bertiga. Hari itu bener-bener bisa ngobatin hari-hari burukku, di sana kita ngakak setelah nonton Mikun karaokean. Aku bahagia banget hari itu. Sampai datang sms Thrii kalau dia pingin main ke Pandawa Water World ( yang ada di Solo). Akhirnya kita janjian kalau Senin kita akan pergi ke sana.
Oiya, Thrii, Risma juga Ruru adalah temen kuliah di Yogya, kebetulan aku, Risma juga Mikun tinggal di Solo dan Thrii sama Ruru sedang nggak pulang kampung ( setia dengan kos mereka ). Haha.
Senin itu kita ke PWW, sebelumnya mampir makan di daerah Solobaru. Di sana kita seneng banget, mau poto-poto tapi takut basah jadinya wira wiri ke kamar ganti buat ngambil dan naruh hp. Sempet juga naik Black Hole, sumpah gelap banget, tapi seru...!!! Kalian perlu nyoba deh...
ki-ka ~ Risma, Thrii, Mikun, Ruru
ki - ka ~ Risma, Ruru, Mikun, Thrii


ki - ka ~ Ruru, Risma, Aku, Mikun

ki - ka ~ Ruru, Risma, Thrii
 Dari PWW udah jam 6 sore, haha, itu aja masih kurang. Langsung ke Grand Mall ( salah satu mall di kota Solo ). Di sana cuma duduk di Food Court sambil makan Flurry MC-D dan Sosis Panggang. Hmmm, yummyyyyy...!!!! Jam 8 malem kita pisah, Risma dan Mikun pulang. Sedangkan Thrii dan Ruru bermalam di rumahku. Malam itu berasa capek banget ni kaki, gara-gara wira-wiri di kolam renang, krasanya baru pas malem.
Selasa. Besoknya kita janjian main lagi, tapi sayang banget karena Risma nggak bisa ikut. Pagi itu kita sarapan nasi liwet. Setelah itu, Thrii dan Ruru ku ajakin ke PGS. Mikun juga ikutan. Di sana ngliat jam dan kacamata. Tapi bingung karena isinya batik semua. Hoho... Akhirnya dijemput bapak dan ibu trus dianterin jalan-jalan ke Tawangmangu. Tawangmangu itu kalau di Jakarta kaya' puncak gitu, gunung. Di sana sebenarnya ada banyak tempat wisata, Grojogan Sewu ( air terjun ) tapi males turun karena buat ke air terjunnya itu harus nglewatin sekitar 2000an lebih anak tangga, belum baliknya, capek, nggak mau. Juga ada Taman Balekambang, ya semacam tempat bermain anak-anak gitu. Waktu itu kita cuma lewat. Trus naik sampai ke daerah Sekipan, daerah perkemahan di dekat Griya Gayatri. Tapi sempet ada bapak-bapak yang nanya-nanya dikira mau sewa tempat buat kemah, haha, sempet bikin BETE juga, padahal kita cuma mau foto-foto. Hihihihihi.... Bumi Perkemahan Sekipan ini dapat ditempuh dengan berbagai kendaraan ataupun jalan kaki sejauh 5 km dari terminal bus Tawangmangu.
main air

Thrii berasa di film Twilight













Haha... Kita seneng banget di sana, malah kata mereka berasa kaya di film Twilight, mentang-mentang hutan-hutan gitu. Parah deh. Lanjut lagi ke jalan baru tembusan arah ke Jawa Timur, berhenti di pinggir trus foto-foto lagi.
Thrii, Ruru, Aku, Mikun
pemandangannya bagus ^^










Dari sana Mikun pulang dan Thrii juga Ruru pun masih bermalam karena sudah sore banget sampai rumah, jadinya nggak dibolehin pulang sama bapak dan ibu. Malemnya jalan-jalan di sekitar rumahku setelah makan bakso. Mereka belanja baju. Besoknya mereka pulang dan aku sedih banget. Kapan-kapan main ke rumah lagi ya Thrii, Ruru.... ^^

Komentar

  1. @Irma : main gih ke Solo ^^

    BalasHapus
  2. wah asiknya...saya udah liat foto yg berempat itu di profile bb kamu.

    BalasHapus
  3. @kak Fanny : hihihi..iya, kak..ayo ke Solo!! ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Jogja Selalu Berbudaya

Memanjakan para pengolah obyek tiga dimensi dalam medium dua dimensi di atas canvas . Bagi kubisme , romantisme dan penganut aliran lain, Parangtritis, Malioboro, pasar Beringharjo, Kantor Pos, Senisono,    Ngasem juga Vredeburg adalah surga eksplorasi imajinasi mereka. Sama halnya dengan para fotografer , engraver , penulis, orang-orang di dunia perfilman, bahkan pembuat lirik lagu. Seni, bentuk  bangunan, pakaian adat, kesamaan bahasa, ruang politik dan keberagaman agama adalah unsur budaya yang dimiliki masyarakat kota pelajar untuk mewujudkan Daerah Istimewa Yogyakarta di Pulau Jawa. Pertumbuhan perekonomian Yogyakarta atau Jogja yang meliputi sektor pariwisata, investasi, industri, koperasi dan Unit Kerja Menengah, perikanan dan kelautan, pertanian, serta kehutanan dan perkebunan diharapkan seimbang dengan kebudayaan supaya seolah-olah hidup, tidak hambar dan kelestarian budaya tetap terjaga. Bahkan kebudayaan mempunyai peranan penting sebagai sarana untuk menggerakkan pere

Marahan sama pacar???

Dalam menjalani sebuah hubungan, tak selalu semulus yang kita bayangkan. Awalnya ni ya sama-sama manis, sama-sama sayaaangggg banget. Tapi kalau udah saling kenal malah tak jarang saling ribut marahan yang karena cemburu lah, telat jemput, salah komunikasi, salah paham, atau mungkin juga karena si dia nggak seperhatian ketika di awal kalian jadian. Hmm... Sebenarnya semua itu wajar, teman... Malah ada yang bilang kalau pacaran nggak marahan itu bagai sayur kurang garam. Wauuww... Iya juga siihh... Aku mengalaminya, tapi ketika marahan, rasanya nggak enaaakk banget. Sumpah deh! Mau gini salah, mau gitu salah, mau gini nggak enak, mau makan nggak enak, kepikiran dia terus (mewek-mewek ala bombay India gitu deehh...). Tapi sebenarnya semua bisa dibicarakan baik-baik. Jangan langsung marah atau pun sedih nangis-nangis kalau si dia lagi nggak sesuai dengan mau kita. Misalnya kita lagi pengin jalan bareng, si dia nggak bisa, jangan langsung ngambek ya teman. Mungkin si dia juga lagi sibuk a

Sunny #2

Tahun ke-dua setelah aku di wisuda, aku bertemu seorang berkebangsaan Spanyol sebagai rekan kerja. C harming ! Ku tahu dari majalah kalau George hampir serupa dengan salah satu yang bersinar di Moto GP, Dani Pedrosa. George selalu memakai kacamata hitamnya diatas kepala seperti bandana yang semakin menyedot perhatian para wanita.             Entah mengapa dan tak juga butuh waktu lama, George menyatakan cintanya. Perasaanku norak sekali waktu itu. Hampir tak percaya menjadi penyatu planet Bumi bagian Indonesia dan Spanyol di antara banyak wanita yang be rotasi mengelilinya. Bintang itu memilih wanita berambut singa dengan kulit sawo matang yang Indonesia banget dan hidung yang tak tumbuh ke depan dengan sempurna. Ya, aku menyadari bahwa aku pesek . Aku juga pendek dan butuh mata ketiga untuk membantu penglihatanku yang kabur. Umur 27 aku dilamar George di depan Daddy dan Ibuk. Orang-orang biasa memanggil “Pak Copernicus” tapi aku lebih suka memanggil dengan sebutan Daddy karena