Langsung ke konten utama

Bagaimana mengukur tingkat keegoisan??

Ohh..teman-teman bloggerku sekalian yang imut-imut, manis-manis, unyu munyu, cantik-cantik, ganteng-ganteng, semua dehhh..hohoho... Saya sedang butuh jawaban atas pertanyaan "Bagaimana mengukur tingkat keegoisan?". Kenapa ya sedikit-sedikit ada yang marah bilang, "kamu egois..", "dasar egois!", "cuma mentingin kamu aja, egois!". Apaan sih ah??? Sebenernya egois itu yang gimana??? Pertanyaan ini cukup membuat saya galau dan resah (hahaha, bahasanyaa...). Intinya saya bingung, atau memang sudah egois stadium akhir kah kalau seorang merasa setiap yang dekat dengannya selalu mengatakan "kamu egois"??? Padahal dia sendiri pun merasa bahwa teman-temannya juga egois. Sebenarnya siapa yang egois? Bagaimana mengukur tingkat keegoisan seseorang?

Komentar

  1. egois,? Egois terjadi karena berhubungan dengan pihak laen, jadi untuk mengukur ke egoisan mu, sering2lah gaul alias dolan dengan orang yg berbeda paham, jika sama buat sedikit perbedaan,entah debat pendapat,ato cara pandang, dari situ siapa yang paling bisa mengalah,menahan keinginan diri sendiri, pembicara yang baik ialah pendengar yang baik,cukup ngetutke orang bicara bisa melatih untuk tidak egois... Jawa ne yo mung nge gong i tok...egois,? Egois terjadi karena berhubungan dengan pihak laen, jadi untuk mengukur ke egoisan mu, sering2lah gaul alias dolan dengan orang yg berbeda paham, jika sama buat sedikit perbedaan,entah debat pendapat,ato cara pandang, dari situ siapa yang paling bisa mengalah,menahan keinginan diri sendiri, pembicara yang baik ialah pendengar yang baik,cukup ngetutke orang bicara bisa melatih untuk tidak egois... Jawa ne yo mung nge gong i tok...

    BalasHapus
  2. wawawawawaaa....nice!!!ternyata dibalik wajahmu yang suka menebar senyum, bijaksana sekali..hohoho...tengs mas..komentarmu apik ^^

    BalasHapus
  3. preeeeetttttttt.....weh dobel pos to...ckckckck

    BalasHapus
  4. lhooohh..piye to, wong dipuji kok malah prat pret prat pret -,-"

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Denting Piano untuk Grandma Bersama Jyoti

Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Proyek Menulis Letters of Happiness: Share your happiness with The Bay Bali & Get discovered! Pirates Bay Bali Bebek Bengil http://www.thebaybali.com/ Waktu yang kini menjawab cerita cinta. Semua berlalu dan pergi dari tempatnya bersemayam selama lebih dari empat tahun. Kali ini aku merasakan yang orang katakan bahwa dunia tidak adil. Aku menangis bukan karena aku memerlukannya lebih, bukan karena aku mau dia kembali padaku, tetapi karena akhirnya aku menyadari bahwa kini aku terpaksa harus mempelajari cara melepaskannya pergi.        Jonas mengajakku kencan makan malam romantis. Aku berdandan secantik mungkin. Siapa yang tak ingin kelihatan sempurna di malam yang diimpikan semua gadis yang akan bertemu kekasih pujaannya. Aku ingin dia merasa bangga mempunyai aku sebagai kekasihnya.         Dia membukakan pintu mobil, menggandengku dan memintaku d...

Marahan sama pacar???

Dalam menjalani sebuah hubungan, tak selalu semulus yang kita bayangkan. Awalnya ni ya sama-sama manis, sama-sama sayaaangggg banget. Tapi kalau udah saling kenal malah tak jarang saling ribut marahan yang karena cemburu lah, telat jemput, salah komunikasi, salah paham, atau mungkin juga karena si dia nggak seperhatian ketika di awal kalian jadian. Hmm... Sebenarnya semua itu wajar, teman... Malah ada yang bilang kalau pacaran nggak marahan itu bagai sayur kurang garam. Wauuww... Iya juga siihh... Aku mengalaminya, tapi ketika marahan, rasanya nggak enaaakk banget. Sumpah deh! Mau gini salah, mau gitu salah, mau gini nggak enak, mau makan nggak enak, kepikiran dia terus (mewek-mewek ala bombay India gitu deehh...). Tapi sebenarnya semua bisa dibicarakan baik-baik. Jangan langsung marah atau pun sedih nangis-nangis kalau si dia lagi nggak sesuai dengan mau kita. Misalnya kita lagi pengin jalan bareng, si dia nggak bisa, jangan langsung ngambek ya teman. Mungkin si dia juga lagi sibuk a...

Nilai Psikologis dan Filosofi Nama Anak

          Memberi nama anak terkadang menjadi hal yang membingungkan bagi beberapa orangtua. Bukan karena sulit, tetapi ingin memberi identitas terbaik bagi anak mereka yang dapat dipakai seumur hidup. Terbaik di sini dapat berarti luas. Oleh karena itu diperlukan pemikiran matang-matang yang dapat mencerminkan harapan orangtua kepada anak dalam pemilihan nama.     “Nama adalah doa”, begitulah kata pepatah yang sudah sering kita dengar. Banyak orangtua memberi nama anak mereka berdasarkan saran dari orangtua, mengambil dari nama idola, meniru nama tokoh-tokoh dunia yang berpengaruh, atau mencari nama anak yang paling unik dan modern.       Jenis kelamin, budaya, kepercayaan, profesi orangtua, bulan lahir, kombinasi nama ayah dan ibu, juga lingkungan adalah beberapa contoh latar belakang memberi nama anak. “Anakku namanya Melodi, nih!”, contoh nama anak dengan orangtua yang berprofesi sebagai musisi. “Kalau anak temanku namany...