Ohh..teman-teman bloggerku sekalian yang imut-imut, manis-manis, unyu munyu, cantik-cantik, ganteng-ganteng, semua dehhh..hohoho... Saya sedang butuh jawaban atas pertanyaan "Bagaimana mengukur tingkat keegoisan?". Kenapa ya sedikit-sedikit ada yang marah bilang, "kamu egois..", "dasar egois!", "cuma mentingin kamu aja, egois!". Apaan sih ah??? Sebenernya egois itu yang gimana??? Pertanyaan ini cukup membuat saya galau dan resah (hahaha, bahasanyaa...). Intinya saya bingung, atau memang sudah egois stadium akhir kah kalau seorang merasa setiap yang dekat dengannya selalu mengatakan "kamu egois"??? Padahal dia sendiri pun merasa bahwa teman-temannya juga egois. Sebenarnya siapa yang egois? Bagaimana mengukur tingkat keegoisan seseorang?
Memanjakan para pengolah obyek tiga dimensi dalam medium dua dimensi di atas canvas . Bagi kubisme , romantisme dan penganut aliran lain, Parangtritis, Malioboro, pasar Beringharjo, Kantor Pos, Senisono, Ngasem juga Vredeburg adalah surga eksplorasi imajinasi mereka. Sama halnya dengan para fotografer , engraver , penulis, orang-orang di dunia perfilman, bahkan pembuat lirik lagu. Seni, bentuk bangunan, pakaian adat, kesamaan bahasa, ruang politik dan keberagaman agama adalah unsur budaya yang dimiliki masyarakat kota pelajar untuk mewujudkan Daerah Istimewa Yogyakarta di Pulau Jawa. Pertumbuhan perekonomian Yogyakarta atau Jogja yang meliputi sektor pariwisata, investasi, industri, koperasi dan Unit Kerja Menengah, perikanan dan kelautan, pertanian, serta kehutanan dan perkebunan diharapkan seimbang dengan kebudayaan supaya seolah-olah hidup, tidak hambar dan kelestarian budaya tetap terjaga. Bahkan kebudayaan mempunyai peranan penting sebagai sarana untuk men...
egois,? Egois terjadi karena berhubungan dengan pihak laen, jadi untuk mengukur ke egoisan mu, sering2lah gaul alias dolan dengan orang yg berbeda paham, jika sama buat sedikit perbedaan,entah debat pendapat,ato cara pandang, dari situ siapa yang paling bisa mengalah,menahan keinginan diri sendiri, pembicara yang baik ialah pendengar yang baik,cukup ngetutke orang bicara bisa melatih untuk tidak egois... Jawa ne yo mung nge gong i tok...egois,? Egois terjadi karena berhubungan dengan pihak laen, jadi untuk mengukur ke egoisan mu, sering2lah gaul alias dolan dengan orang yg berbeda paham, jika sama buat sedikit perbedaan,entah debat pendapat,ato cara pandang, dari situ siapa yang paling bisa mengalah,menahan keinginan diri sendiri, pembicara yang baik ialah pendengar yang baik,cukup ngetutke orang bicara bisa melatih untuk tidak egois... Jawa ne yo mung nge gong i tok...
BalasHapuswawawawawaaa....nice!!!ternyata dibalik wajahmu yang suka menebar senyum, bijaksana sekali..hohoho...tengs mas..komentarmu apik ^^
BalasHapuspreeeeetttttttt.....weh dobel pos to...ckckckck
BalasHapuslhooohh..piye to, wong dipuji kok malah prat pret prat pret -,-"
BalasHapus