Langsung ke konten utama

Kegilaan di Drost

Wah, aku lupa kapan saat-saat itu. Yang jelas aku, Ratna, Ayu, Ruru, Nisa, Risma, Wienda dan beberapa teman cowok lainnya lagi pada belajar buat presentasi Keamanan Basis Data esoknya. Pas nyampe lantai 4, aku sempet malu. Kronologisnya begini.....
Dari lantai 1, aku beserta dua body guardku, Ratna dan Ayu naik menyusul Nisa, Risma dan Ruru yang sudah di lantai 4. Kabarnya mereka sedang rapat pelepasan wisuda. Oke. Ratna dan Ayu aku minta duluan sedangkan aku ke toilet. Keluar dari toilet, depan Drost rame (lagi pada rapat pelepasan wisuda). Aku celingukan nyari Ratna. Ehh, semua kemaluan kejadian yang memalukan terjadi di sini, saat aku masuk ruang Drost yang gelap dan sepi (hanya ada suara gamelan dari salah satu ruang di dalam Drost). "Raaatnaaaa......." cuma ada suara gamelan. Aku panggil lagi, "Ratnaaaaaaa....... Naaa.... Ratnaaa......". Masih disambut gamelan dan aku makin takut karena gelap. Ehh, pas liat ke jendela (arah luar Drost), aku ngliat Nisa melambai-lambai dari arah mereka yang rame lagi rapat pelepasan wisuda. "Ngapain tu anak?" pikirku. Dia terus aja nglambai-nglambai. Lalu dia nunjuk salah satu ruangan di luar Drost, seakan-akan bilang, "di sini...di sini... yang iniiii.....!"
JEDUAR!! Ngerasa bego banget deh pas itu. Salah masuk ruangan. Harusnya di ruangan luar Drost, eh, malah masuk Drost. Aduuhhh... maluuu....
Aku pun keluar. Melewati rame-rame (yang lagi pada rapat) dan ngliat si Nisa juga Ruru yang ketawa-ketawa. Aku langsung lari dan masuk ke ruangan yang benar (masih malu) dan langsung meluk Ratna. "Ratna Ratnaaa, ya ampuunnn, aku isiiiinnnnn....." Ratna, Risma, dan Ayu yang ada di ruangan itu (karena nggak ikut rapat kaya Ruru dan Nisa) tampak bingung. "Kenapa?" tanya Ratna. Aku cuma ketawa, "Hihi.. Tadi aku masuk Drost nyariin kamu..." dan nakalnya mereka karena menertawakanku. Padahal aku merasa sangat maluuu... Hihihihihihi......
Setelah itu semua nampak biasa. Lagi sibuk ngerjain ppt dan bahas Basis Data. Eh, aku sama Ratna malah poto-poto. Mumpung tempatnya bagus, aku suruh si Ratna deh tu jadi model.
bangku kosong ;p
hantu jadi-jadian....
Ruru(yang lagi makan), Risma(baju merah), Ayu
Heii, you!! Ngapain?? xixi...




Komentar

  1. hahhaha...

    good..good..
    sembunyi dari ap tuuhhh si nana???

    BalasHapus
  2. xixi..makasiihh...
    sembunyi dari pak pak angkringan....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Jogja Selalu Berbudaya

Memanjakan para pengolah obyek tiga dimensi dalam medium dua dimensi di atas canvas . Bagi kubisme , romantisme dan penganut aliran lain, Parangtritis, Malioboro, pasar Beringharjo, Kantor Pos, Senisono,    Ngasem juga Vredeburg adalah surga eksplorasi imajinasi mereka. Sama halnya dengan para fotografer , engraver , penulis, orang-orang di dunia perfilman, bahkan pembuat lirik lagu. Seni, bentuk  bangunan, pakaian adat, kesamaan bahasa, ruang politik dan keberagaman agama adalah unsur budaya yang dimiliki masyarakat kota pelajar untuk mewujudkan Daerah Istimewa Yogyakarta di Pulau Jawa. Pertumbuhan perekonomian Yogyakarta atau Jogja yang meliputi sektor pariwisata, investasi, industri, koperasi dan Unit Kerja Menengah, perikanan dan kelautan, pertanian, serta kehutanan dan perkebunan diharapkan seimbang dengan kebudayaan supaya seolah-olah hidup, tidak hambar dan kelestarian budaya tetap terjaga. Bahkan kebudayaan mempunyai peranan penting sebagai sarana untuk menggerakkan pere

Marahan sama pacar???

Dalam menjalani sebuah hubungan, tak selalu semulus yang kita bayangkan. Awalnya ni ya sama-sama manis, sama-sama sayaaangggg banget. Tapi kalau udah saling kenal malah tak jarang saling ribut marahan yang karena cemburu lah, telat jemput, salah komunikasi, salah paham, atau mungkin juga karena si dia nggak seperhatian ketika di awal kalian jadian. Hmm... Sebenarnya semua itu wajar, teman... Malah ada yang bilang kalau pacaran nggak marahan itu bagai sayur kurang garam. Wauuww... Iya juga siihh... Aku mengalaminya, tapi ketika marahan, rasanya nggak enaaakk banget. Sumpah deh! Mau gini salah, mau gitu salah, mau gini nggak enak, mau makan nggak enak, kepikiran dia terus (mewek-mewek ala bombay India gitu deehh...). Tapi sebenarnya semua bisa dibicarakan baik-baik. Jangan langsung marah atau pun sedih nangis-nangis kalau si dia lagi nggak sesuai dengan mau kita. Misalnya kita lagi pengin jalan bareng, si dia nggak bisa, jangan langsung ngambek ya teman. Mungkin si dia juga lagi sibuk a

Sunny #2

Tahun ke-dua setelah aku di wisuda, aku bertemu seorang berkebangsaan Spanyol sebagai rekan kerja. C harming ! Ku tahu dari majalah kalau George hampir serupa dengan salah satu yang bersinar di Moto GP, Dani Pedrosa. George selalu memakai kacamata hitamnya diatas kepala seperti bandana yang semakin menyedot perhatian para wanita.             Entah mengapa dan tak juga butuh waktu lama, George menyatakan cintanya. Perasaanku norak sekali waktu itu. Hampir tak percaya menjadi penyatu planet Bumi bagian Indonesia dan Spanyol di antara banyak wanita yang be rotasi mengelilinya. Bintang itu memilih wanita berambut singa dengan kulit sawo matang yang Indonesia banget dan hidung yang tak tumbuh ke depan dengan sempurna. Ya, aku menyadari bahwa aku pesek . Aku juga pendek dan butuh mata ketiga untuk membantu penglihatanku yang kabur. Umur 27 aku dilamar George di depan Daddy dan Ibuk. Orang-orang biasa memanggil “Pak Copernicus” tapi aku lebih suka memanggil dengan sebutan Daddy karena