Palm..
Palm itu kalau di bahasa Indonesia kan yang baik dan benar adalah Palem. Palem? Yah, palem… Kenapa palem?
Palem adalah sebuah nama yang cantik yang tak ku mengerti bagaimana asal usulnya. Yang aku tahu hanya ada tulisan “KOS PALEM” di kos-kosan kami yang sangat kecil, berada di tempat yang tinggi dan mungkin tidak banyak orang yang melihat. Tragis!
Tempat dimana terkadang menjadi SURGA dan juga NERAKA bagi setiap penghuninya. Surga karena rasa solidaritas antar penghuninya begitu tinggi, juga neraka karena bapak kos yang terbilang pelit, cuek, dan aneh. Hmmm…
Ssssttt…. Hanya penghuni kos palem yang tahu hal ini!
Tahun pertama aku di sana bersama Ratna. Hanya Ratna! Berdua dalam keromantisan. Contoh peristiwa : nyuci di kamar mandi berdua dan saling memantati. Kemana-mana berdua karena takut. Kembali teringat ketika terdengar suara srek-srek dari atas (tempat cucian). Keluar kamar berdua untuk men-cek sambil membawa seblak! Ternyata yang di atas adalah mbak Erna yang sedang menjemur. Menjemur kok ya malam-malam to, mbak? Bikin cemas.
Tahun pertama terbilang sangat sepi bagi kos palm terkhusus aku dan Ratna.
Tapi tahun ke dua ini cukup rame bahkan halaman depan seperti parkiran motor ketika banyak tamu berdatangan.
Oia, lupaa…
Para perantau yang menghuni kos palem tahun ke dua ini tak lain :
- Bawah :
Lama : mbak Anas, mbak Endah, dan mbak Erna
Baru : Ayu, Juli dan Dewi
- Atas :
Lama : Ratna, mbak Mery, Ayu dan aku
Baru : Anas, Andhini, dan Retty
Inilah para jagoan kos Palem!!
jeng..jeng..
Kembali ke judulnya..
Beberapa bulan yang lalu telah terjadi badai, o tidak, cukup hujan disertai angin yang cukup kencang. Hal inilah yang membawa kesulitan bagi kami.
Karena sumurnya bermasalah, airnya menjadi secoklat susu. Sangat coklat!! Karena bercampur lumpur.
Rasanya tidak tega bila ingin mandi. Beberapa nekat mandi dengan air susu itu. Tetapi beberapa memilih untuk tidak mandi karena dipikir hanya semalam. Tapi ternyata berhari-hari!!
Sial!
Air galon bahkan aqua botol banyak berfungsi untuk kumur-kumur, cuci muka dan pipis. Tak ada air untuk mandi. Tak ada air untuk membersihkan debu yang menempel. Rasanya lengket, gerah dan nggak mau di keramaian karena nggak PD dengan bau badan. Haha..
Ketika yang lain sibuk mandi di kos sebelah, aku, Ayu, Ratna dan Retty masih enggan. Akhirnya aku dan Retty nekat mandi di pom bensin deket pasar Stan!
Di sana pun terjadi tragedi.
Kita mandi bersebelahan. Dia biasanya mandi cepet. Ku pikir dia sudah selesai dan yang mengetuk kamar mandiku dia. Aku buru-buru dan langsung keluar. Pas keluar ternyata Retty juga baru keluar. “Lhoh, kamu baru keluar.”
Retty : “Iya, kenapa?”
Aku : “Hla sing ndodoki kamar mandiku mau sopo jal??”
Bengong..
Lalu kita buru-buru.
Ternyata bapak-bapak petugas pom yang sudah sangat ingin pup( ups!maaf nggak lulus sensor). Dia langsung ke kamar mandi dengan muka yang amat sangat kasihan karena menahan sesuatu yang harus segera dikeluarkan.
Yaahhh… Ketika air kembali memutih dan bening, kami sangat amat lega. Tak ada lagi air galon untuk kumur, cuci muka dan pipis.
Kembali hidup normal…
astri
(Tinggalkan komentar jika anda bersedia…)
Terima kasih. Semoga anda terhibur.
Palm itu kalau di bahasa Indonesia kan yang baik dan benar adalah Palem. Palem? Yah, palem… Kenapa palem?
Palem adalah sebuah nama yang cantik yang tak ku mengerti bagaimana asal usulnya. Yang aku tahu hanya ada tulisan “KOS PALEM” di kos-kosan kami yang sangat kecil, berada di tempat yang tinggi dan mungkin tidak banyak orang yang melihat. Tragis!
Tempat dimana terkadang menjadi SURGA dan juga NERAKA bagi setiap penghuninya. Surga karena rasa solidaritas antar penghuninya begitu tinggi, juga neraka karena bapak kos yang terbilang pelit, cuek, dan aneh. Hmmm…
Ssssttt…. Hanya penghuni kos palem yang tahu hal ini!
Tahun pertama aku di sana bersama Ratna. Hanya Ratna! Berdua dalam keromantisan. Contoh peristiwa : nyuci di kamar mandi berdua dan saling memantati. Kemana-mana berdua karena takut. Kembali teringat ketika terdengar suara srek-srek dari atas (tempat cucian). Keluar kamar berdua untuk men-cek sambil membawa seblak! Ternyata yang di atas adalah mbak Erna yang sedang menjemur. Menjemur kok ya malam-malam to, mbak? Bikin cemas.
Tahun pertama terbilang sangat sepi bagi kos palm terkhusus aku dan Ratna.
Tapi tahun ke dua ini cukup rame bahkan halaman depan seperti parkiran motor ketika banyak tamu berdatangan.
Oia, lupaa…
Para perantau yang menghuni kos palem tahun ke dua ini tak lain :
- Bawah :
Lama : mbak Anas, mbak Endah, dan mbak Erna
Baru : Ayu, Juli dan Dewi
- Atas :
Lama : Ratna, mbak Mery, Ayu dan aku
Baru : Anas, Andhini, dan Retty
Inilah para jagoan kos Palem!!
jeng..jeng..
Kembali ke judulnya..
Beberapa bulan yang lalu telah terjadi badai, o tidak, cukup hujan disertai angin yang cukup kencang. Hal inilah yang membawa kesulitan bagi kami.
Karena sumurnya bermasalah, airnya menjadi secoklat susu. Sangat coklat!! Karena bercampur lumpur.
Rasanya tidak tega bila ingin mandi. Beberapa nekat mandi dengan air susu itu. Tetapi beberapa memilih untuk tidak mandi karena dipikir hanya semalam. Tapi ternyata berhari-hari!!
Sial!
Air galon bahkan aqua botol banyak berfungsi untuk kumur-kumur, cuci muka dan pipis. Tak ada air untuk mandi. Tak ada air untuk membersihkan debu yang menempel. Rasanya lengket, gerah dan nggak mau di keramaian karena nggak PD dengan bau badan. Haha..
Ketika yang lain sibuk mandi di kos sebelah, aku, Ayu, Ratna dan Retty masih enggan. Akhirnya aku dan Retty nekat mandi di pom bensin deket pasar Stan!
Di sana pun terjadi tragedi.
Kita mandi bersebelahan. Dia biasanya mandi cepet. Ku pikir dia sudah selesai dan yang mengetuk kamar mandiku dia. Aku buru-buru dan langsung keluar. Pas keluar ternyata Retty juga baru keluar. “Lhoh, kamu baru keluar.”
Retty : “Iya, kenapa?”
Aku : “Hla sing ndodoki kamar mandiku mau sopo jal??”
Bengong..
Lalu kita buru-buru.
Ternyata bapak-bapak petugas pom yang sudah sangat ingin pup( ups!maaf nggak lulus sensor). Dia langsung ke kamar mandi dengan muka yang amat sangat kasihan karena menahan sesuatu yang harus segera dikeluarkan.
Yaahhh… Ketika air kembali memutih dan bening, kami sangat amat lega. Tak ada lagi air galon untuk kumur, cuci muka dan pipis.
Kembali hidup normal…
astri
(Tinggalkan komentar jika anda bersedia…)
Terima kasih. Semoga anda terhibur.
Komentar
Posting Komentar